» » Petisi Untuk Menghentikan Acara YKS Sudah Terkumpul 22 Ribu Lebih Suara


Fantasiku.com | Tayangan Yuk Keep Smile yang tayang di Trans TV semakin membuat warga resah. Ribuan warga telah melakukan pengaduan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang goyangan yang ada di YKS.
Salah satu dampak negatif dari goyangan tersebut terjadi di Bandar Lampung. Sejumlah siswa sekolah dasar di Bandar Lampung sampai mempraktikkan goyangan yang dilakukan Caesar sambil membuka resleting di depan kelas.
Melihat hal itu, salah satu warga Gresik, Rifqi Alfian, membuat petisi di sebuah situs beralamat www.change.org/CabutYKS.
"Sudah menjadi keresahan kita semua melihat tayangan di layar kaca kita penuh dengan tayangan tidak mendidik. Tayangan-tayangan di televisi pun bukannya semakin baik malah justru semakin rusak dengan tayangan-tayangan terbarunya. Mungkin awalnya kita kesal dengan sinetron-sinetron yang tidak mendidik, lalu muncul acara baru yang lebih merusak seperti acara musik pagi di beberapa stasiun tv yang membodohkan dengan host-host yang mengeluarkan kata-kata kasar, vulgar, bahkan sumpah serapah.
Puncaknya (tak terbayang kalau ini bukan puncaknya) adalah acara komedi yang sangat tidak berkualitas dengan kata-kata kasar, menyiksa orang (entah itu main tebak-tebakan dengan kaki dimasukkan air es atau menyumpal tepung ke mulut lawan), sampai dengan goyangan tidak jelas yang dilaksanakan full 1 jam dan tidak berubah selama beberapa bulan terakhir, apalagi goyangannya memakai latar musik yang liriknya vulgar serta mengarah ke gerakan vulgar pula. Bukannya dihentikan, stasiun televisi lain malah membuat acara yang sama persis. Tidak hanya itu, acara-acara tersebut ditayangkan di waktu primetime dan tentu saja ini sangat mengganggu dan tidak baik untuk anak-anak yang masih terjaga pada jam tersebut. Hal ini bukan isapan jempol belaka, dampak akan acara ini telah terbukti menjangkit anak-anak," tulis Rifqi di petisi itu.
Hingga hari ini, petisi yang dibuat sejak 30 Desember 2013 ini telah ditandatangani oleh 22 ribu orang.
“Saya enggak terbayang kalau petisi ini dapat respons yang besar seperti ini. Saya hanya berharap agar KPI memberi tindakan nyata, bukan hanya untuk menghentikan YKS tapi juga acara tidak berkualitas lainnya,” kata Rifqi.
Sementara itu, Co-Founder Change.org Indonesia, Arief Aziz, mengatakan, ini adalah petisi pertama di tahun 2014 yang bergerak dengan sangat cepat, mengingat baru diluncurkan dalam 5 hari.
"Petisi bukan hanya bisa digunakan oleh pemerintahan untuk mendengar aspirasi rakyat, tapi juga oleh perusahaan untuk mendengar suara konsumen," kata Arief.

About Karpet Banget

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply